Halo Sobat ! | Members area : Register | Sign in
About me | SiteMap | Arsip | Terms of Use | Dcma Disclaimer
Diberdayakan oleh Blogger.

G+follower

Pertolongan Pertama Untuk Memar

Senin, 28 Oktober 2013

Memar adalah luka yang sering dijumpai dan dialami oleh seseorang. Hal ini terjadi karena beberapa hal seperti terjatuh atau terkena pukulan ke badan yang menyebabkan beberapa pembuluh darah pecah di bawah permukaan kulit. Perubahan warna dan pembengkakan pada kulit timbul karena adanya rembesan darah ke dalam jaringan.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala memar adalah daerah yang terkena terasa sakit, kulit memerah lalu berubah warna menjadi biru atau hijau, terkadang timbul bengkak atau benjolan.

Memar biasanya dapat sembuh dengan sendirinya. Meskipun demikian, perlu dilakukan beberapa hal agar memar dapat sembuh lebih cepat, yaitu:

1. Sesegera mungkin kompreslah dengan menggunakan air dingin atau es pada daerah yang memar untuk mengurangi perdarahan dan pembengkakan.

2. Bila memar terjadi pada lengan atau kaki, angkat bagian tersebut dengan posisi lebih tinggi dari jantung untuk mengurangi aliran darah lokal.

3. Setelah 24 jam, gunakan kompres hangat untuk membantu penyembuhan luka. Kompresan hangat akan membuka pembulu darah sehingga memperlancar sirkulasi darah pada area tersebut.

4. Bila memar bertambah parah atau bengkak dengan rasa sakit tak tertahankan, segera bawa ke rumah sakit karena ada kemungkinan patah tulang atau luka lainnya.

Pertolongan Pertama pada Luka Bakar Sedang

Luka akibat api atau terpapar benda panas bisa sangat menyakitkan. Kulit yang terkena bisa melepuh bahkan gosong jika terpapar pada suhu tinggi. Sel-sel yang bersentuhan dengan panas pun akan mati. Oleh karena itu, luka bakar perlu mendapat penanganan cepat.

Luka bakar sedang atau luka bakar tingkat II adalah luka bakar yang menyebabkan kerusakan pada lapisan di bawah kulit. Contohnya adalah sengatan sinar matahari yang berlebihan, cairan panas dan percikan api dari bensin atau bahan lain.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala luka bakar tingkat II ini berupa kulit kemerahan, melepuh, bengkak yang tak hilang selama beberapa hari dan kulit terlihat lembab atau becek.

Apabila terjadi luka bakar seperti ini, segera lakukan hal berikut:

1. Siram air dingin atau air es pada daerah luka atau beri kompres dengan menggunakan handuk kecil. Bisa juga menggunakan saputangan yang sebelumnya dicelupkan ke dalam air.

2. Keringkan luka menggunakan handuk besih atau bahan lain yang lembut.

3. Tutup dengan perban steril untuk menghindari infeksi.

4. Angkat bagian tangan atau kaki yang terluka lebih tinggi dari organ juantung.

5. Segera cari pertolongan medis jika korban mengalami luka bakar di sekitar bibir atau kesulitan bernapas.

6. Jangan coba mengempiskan luka yang melepuh atau mengoleskan minyak, semprotan atau ramuan lain tanpa sepengetahuan dokter.

Pertolongan Pertama Jika Bayi Tersedak

Anak-anak usia di bawah 3 tahun paling senang memasukkan sesuatu ke dalam mulut karena dari situlah mereka mendapat kepuasan. Efek negatifnya, bayi berisiko tersedak.

Tersedak terjadi ketika ada benda asing yang masuk dan menghambat saluran pernafasan sehingga anak seperti tercekik. Benda apapun yang ukurannya bisa masuk ke mulut anak sangat mungkin tertelan, lalu tersangkut di aliran pernafasan dan menyebabkan tersedak.

Saat tersedak, umumnya anak memberi tanda dengan meletakkan tangannya di leher. Tanda lain yang mungkin menyertai antara lain tidak mampu bicara, sulit bernafas atau nafasnya bersuara, tidak bisa batuk, bibir dan kulit menghitam kemudian kehilangan kesadaran atau pingsan.

Bayi yang tersedak harus segera mendapat pertolongan, yaitu sebagai berikut:

1. Letakan bayi dalam posisi telungkup di lengan dengan kepala bayi lebih rendah dari atau dadanya.

2. Sangga kepala bayi dengan telapak tangan. Jangan menutupi mulut bayi atau menekan atau lehernya.

3. Gunakan tumit dari salah satu tangan untuk menepuk punggung bayi sebanyak 5 kali, tepat di antara tulang belikat bayi.

[images]

4. Jika benda yang membuat tersedak tidak juga keluar, sangga kepala bayi dan ubah posisinya menjadi telentang di atas paha. Jaga kepala bayi lebih rendah dari tubuhnya.

5. Berikan 5 kali tekanan dengan cepat pada tulang dada di bawah puting bayi menggunakan 2 - 3 jari.

[images]

6. Terus berikan 5 tepukan punggung dan 5 tekanan pada dada sampai obyek keluar.

7. Jika bayi pingsan, segera hubungi ambulans atau bawa ke RS terdekat.

Pertolongan Pertama pada Penderita Asma

Asma terjadi akibat peradangan pada saluran napas akibat terlalu responsif terhadap suatu rangsangan. Akibatnya, saluran napas menjadi sempit dan diperparah dengan pengeluaran lendir. Penderita akan merasa kesulitan bernapas, terutama saat menghembuskan napas.

Asma dapat disebabkan oleh alergi dan tekanan psikis. Tanda-tandanya adalah terlihat sulit bernapas dengan periode menghembuskan napas yang panjang. Terkadang disertai bunyi mengi saat mengeluarkan napas, cemas, kulit wajah pucat dan membiru, serta jika dibiarkan bisa menyebabkan pingsan.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', asma membutuhkan penanganan segera sebab dapat berbahaya.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:

1. Tenangkan penderita

2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat

3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat

4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri

5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi

6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan, segera bawa layanan medis

7. Jika tidak sadar, segera bawa ke layanan medis

8. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita lebih nyaman dalam keadaan duduk

9. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya ia sulit berbicara,

Pertolongan Pertama Apabila Disengat Lebah

Luka karena sengatan lebah biasanya menyebabkan reaksi lokal seperti kulit memerah atau bengkak. Namun bila korban alergi terhadap sengatan serangga tertentu, maka hal ini dapat mengancam jiwanya dan membutuhkan pertolongan segera.

Serangga yang memiliki sengatan berbahaya adalah lebah madu, kutu kerbau, tawon dan semut api. Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', gejala sengatan serangga yang berbahaya dapat berupa nyeri, bengkak dan memerah, gatal, dan tempat sengatan atau gigitan serangga terasa panas.

Beberapa tindakan yang dapat dilakukan segera, yaitu:

1. Pada saat lebah madu menyengat, baisanya sengat lebah masih menancap. Cabut sengat secara hati-hati menggunakan pisau atau kuku. Jangan dipencet karena dapat menyebabkan racun bertambah masuk.

2. Cucilah daerah yang tersengat dengan sabun dan air.

3. Kompres dengan air dingin atau es untuk mengurangi penyerapan dan penyebaran racun.

4. Oleskan krim atau lotion seperti kalamin, pasta baking soda ditambah sedikit air untuk mengurangi rasa tak nyaman.

Pertolongan Pertama Untuk Korban Kesetrum

Listrik tegangan tinggi bisa berakibat bahaya dan fatal jika mengenai tubuh. Apabila pertama kali melihat orang yang tersengat listrik, sebaiknya bersikap tenang namun tetap waspada. Jangan menyentuh korban saat listrik masih menyala karena berisiko tersengat juga

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk meminimalisir risiko bahaya pada korban tersengat listrik.

Hal-hal yang dapat dilakukan apabila melihat korban kesetrum antara lain:

1. Jika mungkin, matikan sumber listrik atau suruhlah orang lain untuk mematikannya.

2. Sangat penting untuk memindahkan korban dengan hati-hati. Pakailah alas kering seperti koran, papan, selimut, matras karet atau baju kering.

3. Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah. Jangan menyentuh korban sampai ia terbebas dari sengatan.

4. Bila korban tak bernapas, buka jalan pernapasan dan lakukan pernapasan buatan, caranya yaitu:



  • Pastikan korban diletakkan pada permukaan yang rata. Bersihkan mulut dan jalan napas dari muntahan atau cairan.
  • Tengadahkan kepala korban dengan meletakkan telapak tangan pada dahi dan jari tangan lain mendorong ke atas bagian dagu korban
  • Pencet hidung korban dengan menggunakan ibu jari, kemudian ambil napas dalam-dalam. Letakkan mulut pada mulut korban yang terbuka, tiup dengan cepat 2 kali.
  • Hentikan tiupan bila dada korban sudah mengembang. Lepaskan mulut dari mulut korban, kemudian dekatkan telinga ke hidung korban untuk mendengarkan embusan napasnya.
  • Perhatikan dada korban, apakah ada gerakan naik turun pertanda ia bernapas.
  • Ulangi prosedur napas buatan ini sampai korban benar-benar dapat bernapas sendiri.

Pertolongan Pertama pada Korban Pingsan

Pingsan adalah keadaan tidak sadarkan diri yang disebabkan karena berkurangnya suplai darah ke otak. Pemulihan dari pingsan ini dapat dilakukan setelah beberapa menit. Sebelum pingsan, umumnya korban mengalami gejala kulit pucat, dingin dan berkeringat, mata berkunang-kunang serta pusing.

Menurut Stanley M. Zildo seperti dikutip dari bukunya yang berjudul 'First Aid, Cara Benar Pertolongan Pertama dan Penanganan Darurat', pingsan dapat dicegah dengan cara merebahkan korban lalu angkat kaki setinggi 15 - 25 cm. Bisa juga dengan didudukkan dengan posisi kepala membungkuk menyentuh kedua lutut.

Namun apabila pingsan sudah terjadi, maka bisa dilakukan hal-hal sebagai berikut:

1. Rebahkan korban, angkat kaki setinggi 15 - 25 cm meskipun ada kemungkinan kepalanya terluka.

2. Buka jalan pernapasan, lakukan penapasan buatan jika perlu.

3. Buka baju, khususnya di sekitar leher korban.

4. Bila korban muntah, miringkan atau balikkan kepalanya untuk mencegah tersedak.

5. Secara pelan-pelan, usap wajahnya dengan menggunakan air dingin dan jangan disiramkan ke muka korban.

6. Periksa kembali seluruh tubuh untuk melihat apakah terdapat bengkak atau perubahan bentuk yang disebabkan karena jatuh.

7. Jangan diberi minum meskipun korban sudah pulih kembali.

8. Bila pertolongan tidak berhasil dalam beberapa menit, bawa korban ke dokter atau paramedis.